KKN yang didengar, diliat setiap tahun sejak dinyatakan resmi masuk UNHAS, FISIPOL, dan HIMAHI, akhirnya tiba juga masanya bagikuwh…
Rencana awal bersama dengan sodara – sodara DICTATOR tuk ber KKN profesi di Departemen Luar Negeri Jakarta akhirnya kandas pada tahap akhir ketika tidak ada respon dari yang bersangkutan mengenai keinginan ber KKN profesi, meski administrasi udah kelar seluruhnya.
Berhubung tidak adanya kejelasan mengenai kkn profesi kami, n jadwal resmi kkn reguler mendekati waktunya, maka akhirnya berkkn regular lah QT ( lagi..dan lagi) meneruskan apa yang sudah senior – senior kami lakukan gagal mencoba jadi pionir baru.
Setelah mengikuti berbagai syarat administrasi n keluar pengumuman penempatan lokasi, sejenak ada rasa kurang sreg mengenai lokasi yang ditempati, syukur tidak termasuk yang dikirm ke kabupaten nun jauh Luwu Timur or daerah keras macam Jeneponto or Bantaeng, tapi tetap saja menjadi pertanyaan n keraguan dimana n bagaimana itu Kecamatan Tondong Tallasa….
Meski melakukan sempat lobi sebelumnya, urung membuat lokasi saya berubah seperti yang diangankan..
5 Maret 2007 berangkatlah kami menuju lokasi masing – masing,,
Lokasikuh berjarak + 65 Kilometer dari Makassar, perasaan bingung, linglung, pasrah campur aduk mengenai lokasi asing yang akan ditempati, pertanyaan klasik setiap angkatan KKN macam ada tidaknya sinyal selular, listrik, ngantri dalam kepala diiringi musik cemas dari dalam hati sepanjang perjalanan kesana.
Pertanyaan mulai terjawab satu persatu ketika mulai memasuki akses naik ke kecamatan Tondong Tallasa, sinyal operator seluler yang dipercaya keok ditengah perjalanan….sial…,, tiba di kantor desa tanpa pengetahuan camat setempat membuat terlantar selama hampir 3 jam..
Belum hilang shock dalam kepala, datang kabar yang tidak kalah seru kagetnya mengenai pembagian Desa, dimana terdapat posko desa terpolosok yang cukup jauh n langsung berbatasan dengan kabupaten Bone dan akhirnya jadi momok....
Alhamdulillah dibalik segala kegamangan yang jatuh beruntun ada juga kabar baik yang datang, yaitu desa penempatan yang letaknya di kecamatan terdekat dari kota Pangkep dibanding desa – desa lainnya dikecamatanku.
DESA BULU TELUE yang berbatasanmi dengan desa Kecamatan tetangga yakni Bungoro, lokasi Isma, Aldy, Cucan, Dala, Ikha, Edy, Aya... sodara – sodara Dictator yang lumayan beruntung.. mengingat lokasi inilah yang tempatnya di tengah kota Pangkep, pinggir jalan raya pula....
BUT, desa nun jauh g melulu jelek bawaannya, satu sisi kurang rame adalah kendala nyatanya, tapi heningnya suasana juga membawa kesan mendalam selama berdiam disana selama 2 bulan....
Bulu Telue tempat indah yang asri, alami, tidak terwujudkan dalam kata – kata gimana melukiskan betapa dalam kesan yang saya dapat di pagi, siang, hingga sore di lokasi ini, meskipun jauh dari kota...
Tondong Tallasa,, Kecamatan yang walau terabaikan pembangunan sarana pendukung, tidak menghilangkan rasa kagumkuwh akan semua pengalaman – pengalaman keren, indah, damai yang didapat,, almost perfect jek!!

Selain suasana yang Ndeso banget yang ngangenin mpe sekarang,, makasih smuanya……
menyebut bapak angkat Haeruddin dan ibu, kakek angkat Tetta madong dan bu ma’ra ,,,sodara – sodara seposko yang menemani menjalani kehidupan selama 2 bulan di posko.
Seperti.....
Sodara Samsu Alam ( Fakultas pertanian ) komplit sekaliko bro..
Sodari Kurni ( Fakultas perikanan ) Rame kadang dingin
Sodari Nuni ( Fakultas pertanian ) Banyak kesamaan selera soal makanan!!
Sodari Tuti ( Fakultas Kesehatan Masyarakat ) Calon Ibu yang bae banget
Sodari Moniq ( Fakultas Kesehatan Masyarakat ) pongoro, sableng dikit, teutep rame
Sodari Itha ( Fisipol ) rame n sangat rame
Rencana awal bersama dengan sodara – sodara DICTATOR tuk ber KKN profesi di Departemen Luar Negeri Jakarta akhirnya kandas pada tahap akhir ketika tidak ada respon dari yang bersangkutan mengenai keinginan ber KKN profesi, meski administrasi udah kelar seluruhnya.
Berhubung tidak adanya kejelasan mengenai kkn profesi kami, n jadwal resmi kkn reguler mendekati waktunya, maka akhirnya berkkn regular lah QT ( lagi..dan lagi) meneruskan apa yang sudah senior – senior kami lakukan gagal mencoba jadi pionir baru.
Setelah mengikuti berbagai syarat administrasi n keluar pengumuman penempatan lokasi, sejenak ada rasa kurang sreg mengenai lokasi yang ditempati, syukur tidak termasuk yang dikirm ke kabupaten nun jauh Luwu Timur or daerah keras macam Jeneponto or Bantaeng, tapi tetap saja menjadi pertanyaan n keraguan dimana n bagaimana itu Kecamatan Tondong Tallasa….
Meski melakukan sempat lobi sebelumnya, urung membuat lokasi saya berubah seperti yang diangankan..
5 Maret 2007 berangkatlah kami menuju lokasi masing – masing,,
Lokasikuh berjarak + 65 Kilometer dari Makassar, perasaan bingung, linglung, pasrah campur aduk mengenai lokasi asing yang akan ditempati, pertanyaan klasik setiap angkatan KKN macam ada tidaknya sinyal selular, listrik, ngantri dalam kepala diiringi musik cemas dari dalam hati sepanjang perjalanan kesana.
Pertanyaan mulai terjawab satu persatu ketika mulai memasuki akses naik ke kecamatan Tondong Tallasa, sinyal operator seluler yang dipercaya keok ditengah perjalanan….sial…,, tiba di kantor desa tanpa pengetahuan camat setempat membuat terlantar selama hampir 3 jam..
Belum hilang shock dalam kepala, datang kabar yang tidak kalah seru kagetnya mengenai pembagian Desa, dimana terdapat posko desa terpolosok yang cukup jauh n langsung berbatasan dengan kabupaten Bone dan akhirnya jadi momok....
Alhamdulillah dibalik segala kegamangan yang jatuh beruntun ada juga kabar baik yang datang, yaitu desa penempatan yang letaknya di kecamatan terdekat dari kota Pangkep dibanding desa – desa lainnya dikecamatanku.
DESA BULU TELUE yang berbatasanmi dengan desa Kecamatan tetangga yakni Bungoro, lokasi Isma, Aldy, Cucan, Dala, Ikha, Edy, Aya... sodara – sodara Dictator yang lumayan beruntung.. mengingat lokasi inilah yang tempatnya di tengah kota Pangkep, pinggir jalan raya pula....
BUT, desa nun jauh g melulu jelek bawaannya, satu sisi kurang rame adalah kendala nyatanya, tapi heningnya suasana juga membawa kesan mendalam selama berdiam disana selama 2 bulan....
Bulu Telue tempat indah yang asri, alami, tidak terwujudkan dalam kata – kata gimana melukiskan betapa dalam kesan yang saya dapat di pagi, siang, hingga sore di lokasi ini, meskipun jauh dari kota...
Tondong Tallasa,, Kecamatan yang walau terabaikan pembangunan sarana pendukung, tidak menghilangkan rasa kagumkuwh akan semua pengalaman – pengalaman keren, indah, damai yang didapat,, almost perfect jek!!
Selain suasana yang Ndeso banget yang ngangenin mpe sekarang,, makasih smuanya……
menyebut bapak angkat Haeruddin dan ibu, kakek angkat Tetta madong dan bu ma’ra ,,,sodara – sodara seposko yang menemani menjalani kehidupan selama 2 bulan di posko.
Seperti.....
Sodara Samsu Alam ( Fakultas pertanian ) komplit sekaliko bro..
Sodari Kurni ( Fakultas perikanan ) Rame kadang dingin
Sodari Nuni ( Fakultas pertanian ) Banyak kesamaan selera soal makanan!!
Sodari Tuti ( Fakultas Kesehatan Masyarakat ) Calon Ibu yang bae banget
Sodari Moniq ( Fakultas Kesehatan Masyarakat ) pongoro, sableng dikit, teutep rame
Sodari Itha ( Fisipol ) rame n sangat rame
Terakhir ketemu seminar hasil KKN n foto bareng di P2KKN, selain moniq, nuni, itha ( datang di selamatan wisuda ), tuti ( dengar kabar ji udah lahir jabang bayix yang turut menemani selama di sana) anchu, kurny g jelas rimba kalian.....
Terima kasih atas semuanya dan mohon maaf atas semuanya selama menetap disana.......
Pengalaman berharga dan tidak ternilai lainnya bisa kenal dan bersama layaknya sodara dalam waktu yang sekejap mata namun meninggalkan bekas sangat dalam yang mustahil terhapus sepanjang hidup....
Thx a lot amigo….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar