hi y'all thanks for visiting this blog, hope you are going to gain advantage from this blog. thanks again. enjoy it!

Minggu, 16 Desember 2007

Daily Me : Kritik untuk si sipit

Beberapa pengalaman saya berhadapan langsung, melihat dari orang lain, mendengar dari orang lain yang tentunya hampir sama terpercayanya ketika berhadapan langsung membuat saya berani bertestimoni mengenai attitude beberapa warga keturunan Tionghoa yang buruk di kota ini.

Pengalaman tidak mengenakkan dari mereka ( warga keturunan ) yang dirasakan baik saya, teman, warga pribumi lainnya menjadi dasar saya mencap mereka sebagai warga dengan attitude yang buruk.

Bersikap arogan nan sombong adalah salah satunya saat teman n ane yang hendak menjemput pacarnya yang lagi kursus, tidak sengaja memarkir kendaraannya di depan sebuah rumah di bilangan elit Boulevard, sialnya ketika yang mpunya rumah datang, sosok Chinese paruh baya itu kemudian mengomel sambil kita mindahin mobil secepatnya karena tahu kalo salah, eh sekonyong – konyong mulut besar si chinese mengatai kami dengan kata yang g enak banget dengernya, seolah menandakan dia itu jauh lebih berbudaya dibanding kami berdua, seandainya tidak berbudaya, ketika si chinese berkoar maka saat itu juga kami turun dari boil dan mendamprat balik kalo perlu dihajar ( pengen banget!!!!! ) tapi syukurlah bedua g seperti itu.

Anehnya saat kami yang ngalah cuz salah gitu, muter lagi lewat depan rumahnya n liat tuh boil si chinese yang ternyata cuman di parkir di luar dekat gerbangnya saja!!!! maka kontan timbul lah stigma di kepala kami seakan menjadi pembenaran atas sikap rasis agresif bin represif warga Makassar belakangan ini terhadap kaum keturunan ketika terjadi suatu insiden kemudian menjadi penyerangan terhadap tempat tinggal mereka.

Kasus di atas bukan satu – satunya parameter yang di ambil dalam menulis blog ini ( non sentimentil ), kasus dimana kadang mereka sangat tidak peka terhadap warga pribumi kalangan menengah ke bawah dalam mengekspresikan sikap mereka macam membanting pintu pagarnya ketika warga itu lagi duduk makan di depan pintu rumahnya ketika turun dari mobil sepulang sekolah sebagai ekspresi kejengkelan atas penjual yang kebetulan berjualan di depan rumahnya. Ketus bin sinis menolak permintaan sumbangan dana ala kadarnya padahal cuman dimintai saja g ngemis juga, berusaha menggunakan cara apa saja dalam memperoleh untung berusaha, EGP dengan masalah pembeli belakangan, or bersikap sok kaya di tempat – tempat umum macam mal atau di jalan raya dengan boil mewah hasil usahanya lalu dengan tengilnya menganiaya seorang bapak karena ditegur keras si bapak akibat anak si bapak tersenggol mobil mereka dan ekslusifisme dalam pergaulan remajanya, dimana hanya bergaul dan berbicara dengan sesamanya warga keturunan.

Fakta bahwa komunitas Tionghoa adalah bagian vital dalam roda ekonomi bangsa, namun ada yang perlu disadari bahwa bangsa Tionghoa menetap dan sukses tidak lepas dari bantuan pribumi, jadi alangkah bagusnya bila anda lebih menghargai status keberadaan sukses anda, di tengah – tengah pribumi yang tidak sedikit yang ekonominya melarat.
Jangan hanya terfokus berbaik hati dan ramah menjilat kalangan penentu kebijakan di atas dalam memberi kalian porsi bisnis, tapi elus juga kalangan menengah ke bawah dengan hospitality dan keramahan attitude kalian.

Ga berarti menjudge bahwa seluruhnya memiliki sifat buruk tersebut, cuz ada sedikit dari warga keturunan yang justru sangat bersahabat sifatnya, terutama dalam bergaul dengan masyarakat pribumi. Macam tetangga ane ( g tau namanya cuz di panggil aci biasanya ) yang sangat ramah kepada tetangganya yang pribumi, beliau dengan koh ( suaminyah ) tidak matre terhadap pelanggannya ( jor – joran dalam tarif barang usahanya ), sangat dermawan macam tadi sore, sederhana, sempat liat panen mangga di halamannya dan ketika melihat saya melintas malah diberi beberapa biji hasil usahanya menurunkan ( g minta nah!). sangat ramah di banding beberapa pribumi pedagang serupa yang saya kenal.
Imej yang mengatakan bahwa negara China besar seperti sekarang ini salah satunya karena dibangun oleh sikap budaya sosial masyarakatnya yang perhitungan, ternyata tidak sepenuhnya benar dari contoh di tetangga saya, sayang cuman dikit yang kayak gitu...

Bagusnya tuh kalo seluruh warga keturunan Tionghoa di Makassar dan di seluruh dunia gitu sifatnya dijamin kata ‘penggajangan etnis’ yang pernah menimpa komunitas tionghoa di Indonesia, bisa dikatakan tutup buku untuk selamanya.

2 komentar:

bob dylan mengatakan...

saya berpendapat bahwa hanya segelintir chinese yang sifat nya baik adalah salah besar, harus nya semua bangsa yang ada didunia ini.
Dari kira kira 5 milyar lebih bangsa di dunia(otomatis termasuk pribumi) memang sangat sedikit yang bersikap baik. sekarang kan sudah jaman koor, TKI aja banyak yang di perkosa di timur tengah,penjajahan pemerintahan amerika ke iraq, kekerasan orang2 islam radikal seperti fpi, apa itu tidak diperhitungkan?.
dinegara kita sendiri pun :
orang2 jawa aja banyak yang di aniaya di papua, aceh, dari pengalaman yg saya dengar .
coba aja anda pergi ke palembang, orang palembang itu tidak boleh tersinggung, sekali tersinggung mungkin nyawa anda akan melayang. orang batak pun kalau berbicara seperti membentak bentak, apakah itu berarti ramah.
jangan mengeritik hanya pada etnis chinese saja donk !!!.
berkaca pada diri anda ! apakah sikap anda sudah baik ???

dan saya pikir bahwa etnis chinese dekat ke pejabat golongan atas dan penjilat adalah salah besar, yang dekat ke pejabat itu pengusaha(termasuk pengusaha pribumi,india seperti : bakrie,keluarga cendana, marimutu sinivasan misalnya).

apakah orang pribumi kaya semuanya baik dan tidak sok kaya ???

soal sifat mereka yang ekslusif saya pikir itu suatu hal yang tidak bisa disalahkan begitu saja,

contohnya kalo orang batak/bali/ dan beberapa suku lainnya kelo merantau ke propinsi lain lebih senang berkumpul dengan etnis yang sama, bahkan kalo di luar negeri, termasuk juga anda, karena mereka merasa satu nasib, dan mempunyai budaya yang sama.

kenapa di negara negara seperti amerika , malaysia, canada, eropa, selandia baru, australia kok etnis chinese tidak ada masalah !!!!

blogcoli mengatakan...

terima kasih sebelumnya atas tanggapannya,,

Terima kasih karena melalui anda dan lainnya saya sudah berkaca,

yang saya utarakan adalah bahwa pengalaman saya ketika harus berhubungan dengan warga keturunan di tempat saya. Bisa dikatakan ada yang beberapa yang bisa dibilang kecut.

Saya menulis tidak ada maksud atau niat sekalipun untuk memantik kebencian akan sesuatu yang sifatnya sensitif.
Tapi lebih kepada bagaimana anda menyesuaikan diri dengn lingkungan anda menetap.
Jika anda merasa kesal dengan tulisan saya, mungkin anda perlu meneliti ke lapangan, karena apa yang saya alami kemudian menjadi tulisan adalah nyata, walaupun sifatnya acak, saya tidak mengeneralisir 1 etnis tapi membahasakan apa yang umumnya terjadi di berbagai wilayah ( berdasarkan pengalaman saya, teman, kenalan ).

Tapi ada yang namanya pengecualian seperti dalam tulisan saya "si tetangga saya" yang kebetulan satu - satunya warga keturunan yang menetap di kompleks saya bisa memiliki sifat yang menyerupai budaya lokal yang santun dalam nilai - nilai.

Anda menyebut beberapa wilayah, tapi haruskah saya yang mengalami pengalaman kecut tersebut langsung menebas yang berulah terhadap saya? Lain ladang lain ilalang kata pepatah.

Alami dulu baru anda boleh menyebut masing - masing wilayah hingga di seluruh dunia brur.

Kata - kata adalah senjata tapi bagi saya dalam hal ini sifatnya membangun satu sama lain makanya disebut kritik bukan menghujat seperti dasar!!.

Bila anda adalah (maaf) warga keturunan coba anda membuat semacam penelitian lapangan bagi sejawat, kolega atau (maaf) warga keturunan lainnya.